Riwayat ini, akan kami muat menjadi beberapa bagian dengan tujuan untuk mengurangi kejenuhan.
harapan kami semoga Blog ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
kami juga akan sangat berterima kasih apabila ada diantara anda yang ingin berpartisipasi turut mengisi materi Dhamma atau mengirimkan buku Dhamma untuk dimuat di Blog yang kecil dan sederhana ini.
_/\_ anumodana
Sumedha Widyadharma
Pandita Sumedha Widyadharma, BBA, adalah seorang tokoh Pandita Agama Buddha. Banyak buku-buku tentang Agama Buddha yang yang telah disusun dan diterjemahkan olehnya dari Bahasa Asing ke dalam Bahasa Indonesia
Beliau lahir di Serpong, Jawa Barat pada tanggal 01 September 1919, menikah dengan Ibu Onnie pada tanggal 27 Juli 1942. Mempunyai 8 orang anak, 18 orang cucu dan 3 orang cicit.
Menyelesaikan pendidikan M.U.L.O (1936), kemudian Middlebare Handelsschool (1938), Boekhoulding B (1938), Handles Correspendentrie Nederlands B (1939), Handels Correspendentie Engels B (1939), Boekhoulding M.O (1941) dan Akademi Perniagaan Indonesia (1957). Karierrnya dimulai dikantor Akuntan Belanda (1939), kemudian Beliau membuka kantor Akuntan atas nama sendiri (1955-1978). Setelah mengikuti pendidikan kepanditaan Buddha (1964). Ia kemudian mengabdi sebagai pandita Buddha selama 35 tahun (1964-kini). Pada tahun 1991 Beliau mendapat gelar penghargaan (upadhi) SASANACARIYA dari Sangha Theravada Indonesia atas pengabdiannya dalam pendidikan agama Buddha.
Buku yang telah disusun olehnya berjumlah 14 judul Dhammasari (1966), Pancaran Bahagia (1967), Buddha-Dhamma Dalam Hidup Sehari-hari (1969), Kusala Kamma (1969), Vipassanna-Dhura (1970), Aneka Buddha Dhamma (1971), Aneka Vinaya (1975), Intisari Agama Buddha (1976), Agama Buddha dan Perkembangannya di Indonesia (1977), Penuntun Kabaktian / Upacara Agama Buddha (1978), Riwayat Hidup Buddha Gotama (1979), Aneka Sutta (184), Tanya Jawab Tentang Buddha Dhamma (1984), dan Pahlawan Dhammaduta (1993).
Selain bergiat dalam bidang literatur Buddhis, Maha Pandita Sumedha Widyadharma juga mengajar sebagai dosen agama Buddha dibeberapa penguruan tinggi, antara lain di IPB, Bogor (1967-1979), di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti selama 30 tahun (1967-1997), juga sebagai koordinator dosen-dosen Agama Buddha di Trisakti (1984-1990) di Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda (1980-1988), dan Sekolah Tinggi Sangha Dhammacakka (1987-1990).
Dalam kegiatan organisasi keagamaan, sebagai Maha Pandita, Beliau menjabat sebagai Panasihat. Pengurus Pusat Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi). Selain itu Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan Dana Pendidikan Buddha Nalanda (1986-1995) dan Wakil Ketua Widyakasabha Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) (1987-1992). Menjadi anggota urusan Indonesia di Kongres World Fellowship of Buddhist (WFB) di Kuala Lumpur (1969), dan sebagai Panasihat Yayasan Jakarta Dhammacakka (1993-kini) serta sebagai pendukung dan penasehat dari Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha Indonesia hingga akhir hayatnya.
Sebagai wujud penghargaan dan untuk melanjutkan cita-cita mulia nya, maka dibangunlah sebuah Pusat Pendidikan dan Latihan dengan nama beliau yaitu Pusdiklat Widyadharma Pervitubi yang terletak di Jl. Kol. Masturi, Lembang- Bandung. Almarhum juga diangkat sebagai sesepuh kehormatan Pusdiklat yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar